Minggu, 09 Maret 2014

Tarian Jiwa

Dengan memejamkan kedua mata ini Kunikmati Degup jantung berpacu dalam Lautan Dzikrullah Perlahan hentakannya Menggetarkan hati ini Bermain dengan pikiran dalam kesendirian Cahaya hadir dalam pejaman tanpa beban Kunikmati udara lembut mengalir melalui hidung ini Cahaya semakin benderang dalam kegelapan itu Bukan Hampa….. hanya ruang seluas samudera tak berbatas Menarik ujung bibirku untuk tersenyum dalam ruang kosong itu tanpa beban……merangkulku Sejenak kurebahkan tubuh ini menikmati indahnya Kesendirian Berjalan mengarungi Dunia pikiranku Terpana jiwaku berlari lepas tanpa beban hilang lah sudah segala himpitan dalam pejaman mata menikmati hadirnya cahaya dalam kegelapan Aku menari diawan putih……. Terbang dan berputar, dalam lembut dunia kesendirian Indah memejamkan mata melepaskan jiwa ini menikmati alamnya Warna warni kehidupan berputar silih berganti Kuberjalan perlahan dalam Ruang jiwaku Tak kutemukan Api disana Sirna dalam pejaman mata hanya ketenangan dan tarian hati Ah,,,, Indah sekali ruang dalam jiwa ini terbuai aku dalam pesona irama jiwa mengalir lembut dalam helaan nafas kedamaian Seperti pohon menari indah dan bernyanyi terbuai dalam kedamaian jiwa Menikmati ruang dalam jiwa dalam seribu makna Bukan dunia kesepian, hanya sejenak ingin menari Melepaskan seluruh jiwa ini dari kelelahannya bermain di dunia nyata jiwa Alam jiwa yang sangat luas, yang hanya dapat dilihat oleh hati Indah sekali dunia jiwa…. Gelombang keindahan berputar membawa setiap pikiran Menderu dalam terpaan kehangatan Lepas dalam tarian jiwa Aku tahu………. Duduk menikmati pejaman mata dalam kesendirian Melepas segala beban dan kesedihan Lepas dan menari.. berputar,,, bernyanyi Melayang.. jauhhh jauhh dan semakin jauh indah dan semakin indah Aku menari dalam emosi jiwa, dalam pajaman mata Bebas dan lepas……. seperti burung melayang tinggi….. jauh kesamudera luas jiwa ini bernyanyi berputar dan berkelana bersama indahnya hati hembusan kehangatan jiwa berputar dan bergelombang Perlahan kubuka pejaman mata ini Masih kunikmati Indahnya tarian jiwa hanya senyuman hati mengalir dalam darah tak ada lagi beban yang menahan Gemuruh hati meski tak lagi memejamkan mata Jiwaku masih menikmat nikmat Ruang luas samudera itu Ketika kelelahan, tekanan, kejenuhan, kesedihan, bahkan beban yang terasa begitu berat menghimpit jiwaku, maka aku duduk dengan tenang, memejamkan mata, dan menikmati setiap cahaya yang hadir dalam jiwa, melupakan segalanya. Hanya menari mengikuti nyanyian hati. Aku tahu perlahan beban itu hilang, entah kemana, dan aku akan membuka mata dengan tersenyum, dalam kelegaan, dalam kedamaian. Hanya satu kalimat yang terucap di bibir hatiku *ILAHI ANTA MAQSUDI WA RIDLOKA MATHLUBI*. Jiwaku aku akan terus melangkah melewati badai, kerikil tajam, peluh, kegagalan dan meraih mimpi hanya dengan nyanyian jiwa dan tetap berjuang dalam *ILAHI ANTA MAQSUDI WA RIDLOKA MATHLUBI*. Bukankah jalan itu masih terlalu panjang untuk dilalui, mengapa harus menyerah seakan jurang menanti di depan? Tak perlulah terpuruk dalam segala kegagalan, tak perlu lah terpuruk dalam segala kesalahan, karena masih ada cahaya jiwa membawa kita terbang meraih setiap mimpi dan harapan, meski harus melalui badai dan kerikil itu. Bukankah kekuatan jiwa jauh melebihi badai dan kerikil tajam? Jika ingin menangis, biarkanlah dia mengalir disana, dan biarkan di pergi membawa segala kesesakan di dalam dada. Tak perlulah ditahan dan dipendam, karena air akan mengalir kesungainya, Kemudian *TERSENYUMLAH* dan *TAK PERLU MENGELUH*

1 komentar:

  1. 😭😭😭😭😭 tak ada kata yang bisa terucap tapi ak tau .. bahasa langit tak lerlu kata kata bahkan jika hanya tangis yang bisa keluar .. langit pun bisa membacanya

    BalasHapus